Assalamu Alaikum Sahabat IslaMulia
Al-Qur’an merupakan kitab pedoman,petunjuk dan hidayah bagi manusia dan seluruh makhluk yang bertaqwa di atas bumi ini. Seluruh alam yang luas beserta isinya dari bumi, laut dan segala isinya akan menjadi kecil dihadapan manusia yang lemah, karena ia telah diberi keistimewaan-keistimewaan seperti kemampuan berpikir untuk mengelola seluruh yang ada dihadapannya. Akan tetapi Allah tidak akan membiarkan manusia tanpa adanya wahyu pada setiap masa, agar mendapat petunjuk dan menjalankan kehidupannya dengan benar. Maka Allah mengutus Rasul-Nya dengan mukjizat yang sesuai dengan kecanggihan kaum pada masanya, agar manusia mempercayai bahwa ajaran yang ia bawa datang dari Allah SWT.
Al-Qur’an merupakan kitab pedoman,petunjuk dan hidayah bagi manusia dan seluruh makhluk yang bertaqwa di atas bumi ini. Seluruh alam yang luas beserta isinya dari bumi, laut dan segala isinya akan menjadi kecil dihadapan manusia yang lemah, karena ia telah diberi keistimewaan-keistimewaan seperti kemampuan berpikir untuk mengelola seluruh yang ada dihadapannya. Akan tetapi Allah tidak akan membiarkan manusia tanpa adanya wahyu pada setiap masa, agar mendapat petunjuk dan menjalankan kehidupannya dengan benar. Maka Allah mengutus Rasul-Nya dengan mukjizat yang sesuai dengan kecanggihan kaum pada masanya, agar manusia mempercayai bahwa ajaran yang ia bawa datang dari Allah SWT.
Mukjizat Alquran Tentang Pertemuan Dua Lautan
Seorang Oceanografer berkebangsaan Prancis, Jaques
Yves Cousteau, telah mengungkap pertemuan dua laut yang tidak bercampur. Ia
meneliti pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania yang tidak bercampur satu
dengan yang lain.
Penelitian ini dilakukannya ketika melakukan
eksplorasi di bawah laut. Ia menemui kumpulan mata air tawar yang tidak
bercampur dengan air laut. ''Seolah-olah ada dinding yang membatasi kedua
aliran air itu,'' ujarnya Cousteau.
Sang ilmuwan pun mencoba mempelajari ilmu kelautan
untuk memecahkan misteri tentang fenomena ganjil tersebut, namun tak pernah
membuahkan hasil. Ia pun menceritakan hal ganjil itu kepada seorang profesor
Muslim. Terkejutlah Cousteau ketika sang profesor Muslim menceritakan bahwa
fenomena itu telah dijelaskan Alquran 14 abad silam.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing.” (QS Ar-Rahman:19-20)
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut
mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia
jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al
Furqan:53).
Terpesonalah Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu.
Kekagumannya terhadap ayat suci Alquran itu melebihi kekagumannya akan
pemandangan laut dalam yang pernah dilihatnya.
Menurut dia, mustahil jika Alquran disusun oleh
Muhammad SAW. Sebab, pada zaman itu belum ada peralatan selam yang canggih
untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Costeau pun
dikabarkan masuk Islam secara diam-diam, atas kekagumannya pada Alquran yang
mengungkapkan fenomena alam ini.
Jaques Cousteau meninggal Rabu 25 Juni 1997.
Sayangnya, dengan kerahasian Islamnya, banyak orang terdekatnya yang tidak
tahu. Ia dikabarkan dimakamkan di Katedral Notre Dame di Paris
Air Tawar Terpisah Dengan Air Asin
Salah satu bukti dari keajaiban ini berawal dari penelitian seorang
ilmuwan yang mengemukakan adanya air tawar di dalam air asin ketika
sedang melakukan penyelaman. Pada awalnya, ilmuwan tersebut sama sekali
tak percaya bahwa Ia sedang menemukan air tawar yang dapat terpisah
dengan sendirinya di dalam lautan yang memiliki air asin. Namun ternyata
hal itu benar adanya. Ketika diselami lebih dalam lagi, ternyata di
dalam laut tersebut terdapat sungai yang memiliki air tawar. Meskipun
hal ini berhasil membuat para ilmuwan takjub akan keajaibannya, namun
ternyata ada sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai hal
ini.
Dalam Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi,”Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan, yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin dan pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan barat yang tidak ditembus.”. Dalam ayat tersebut sudah cukup jelas dipaparkan bahwa sesungguhnya air tawar dan air asin dapat terpisah karena kehendak Allah SWT.
Mukjizat Alquran Tentang Sungai di Dasar Laut
Suatu hari, seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves
Costeau melakukan penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia
menelurusi fenomena bawah laut di Cenota Angelita, Mexico.
Saat melakukan penyelaman, ia dikejutkan dengan sebuah
fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air tawar di antara air laut yang
asin. Penemuan itu membuatnya takjub. Bagaimana mungkin air tawar bisa
berada terpisah dalam air laut yang asin? Tetapi itulah kenyataan yang dia
temukan di dalam laut.
Rasa ingin tahunya yang besar membuat Costeau kembali
menyelam lebih dalam lagi. Ia menyaksikan fenomena alam yang
lebih mengejutkan lagi. Betapa tidak. Ia melihat ada sungai di dasar lautan.
Sungai di bawah laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Para peneliti menyebut fenomena itu sebagai lapisan Hidrogen Sulfida. Tapi tampak seperti sungai? Yang menjadi tanda tanya par ahli, mengapa air yang mengalir di sungai bawah laut itu rasanya tawar?
Sesungguhnya, sekitar 14 abad
lalu, Alquran telah menjelaskan fenomena itu. Simak saja surah Al-Furqan
[25] ayat 53: ''Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan);
yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia Jadikan
antara keduanya dinding dan barat yang tidak tembus.''
Fenomena unik dan aneh itu juga telah disebutkan dalam
surah Ar-Rahman [55] ayat 19-21: ''Dia membiarkan dua laut mengalir yang
kemudian keduanya bertemu, di antara kedua ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.''
Sumber : yokimirantiyo.blogspot.com
http://www.kumpulanmisteri.com
Penulis : Idham Mukholid
http://www.kumpulanmisteri.com
Penulis : Idham Mukholid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar